Chat dengan kami disini
Perilaku seseorang dalam menggunakan dan mengelola uang ternyata sangat dipengaruhi oleh didikan orang tua. Hal ini tertulis dalam paper Finance, Accounting, and Business Analysis yang ditulis oleh Adam Ndou, semakin banyak orang tua berbicara tentang keuangan, mengajari anak-anak mereka cara mengelola keuangan, dan memberikan contoh praktik keuangan yang sehat, anak-anak akan semakin mandiri secara finansial, mampu, dan percaya diri saat mereka bertransisi menuju masa dewasa yang mandiri.
Jadi, di usia berapakah yang tepat untuk mengajarkan uang pada anak? Dilansir dari CNBC, sebaiknya anak diajarkan bertahap tentang konsep uang hingga cara menabung mulai pada usia 5 tahun. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengajarkan anak tentang pengelolaan keuangan.
1. Memperkenalkan Konsep Uang Pada Anak
Biasanya hal ini diajarkan pada usia 5-9 tahun. Pada masa ini, orang tua lebih banyak mengenalkan fungsi uang, nilai uang, dan cara melakukan pembayaran dengan uang. Anda bisa mengajarkannya melalui kegiatan sehari-hari, misalnya melibatkan anak dalam aktivitas berbelanja kebutuhan keluarga.
2. Memberikan Pemahaman tentang Kebutuhan dan Keinginan
Melibatkan anak dalam aktivitas berbelanja untuk kebutuhan keluarga adalah momentum untuk mengajarkan anak membedakan mana kebutuhan dan keinginan. Anda bisa mulai dengan membawa catatan setiap kali berbelanja dan meminta anak untuk mengutamakan barang dalam catatan karena hal itu adalah kebutuhan utama keluarga.
Ajarkan juga pada anak, ia hanya boleh membeli satu barang yang ia inginkan di luar catatan. Di sini, anak akan terlatih untuk menggunakan uang secara bijak dan mengutamakan kebutuhan dibanding keinginan.
3. Mengajarkan Anak Tentang Cara Menghasilkan Uang
Hal ini biasanya diajarkan pada anak-anak di usia remaja awal yaitu antara 10-14 tahun. Pada tahap ini, Anda bisa mulai memberikan pemahaman bahwa mereka harus melakukan sesuatu agar bisa mendapatkan uang.
Misalnya, Anda bisa mulai mengajari mereka untuk membantu pekerjaan rumah dan memberikan uang saku sebagai gantinya. Saat anak mulai memasuki usia 15 tahun, Anda juga bisa mengajari anak untuk mulai menghasilkan uang tambahan lain seperti mengikuti lomba, berjualan online, atau aktivitas kecil lain yang bisa memberi dampak ekonomi padanya.
4. Membantu Mereka Membuat Budget Pengeluaran
Setelah anak mulai bisa menghasilkan uang dengan cara mereka sendiri, Anda bisa mulai mengajari mereka membuat budget pengeluaran. Anda bisa mulai membantu untuk membuat budgeting kecil-kecilan di buku catatannya.
Gunakan metode budgeting yang cocok dengan kondisi keuangan keluarga Anda. Misalnya, 50% untuk keperluan sekolah, 20% ditabung, 10% keinginan, dan 10% untuk peningkatan skill yang bisa membantu mereka mendapat penghasilan lebih tinggi.
5. Mengajarkan Anak Tentang Cara Menabung
Setelah anak mampu mengatur budget pengeluaran mereka, saatnya mengajarkan anak tentang cara menyisihkan uang atau menabung. Anda bisa mulai dengan memberikan mereka tanggungjawab berupa mengelola rekening tabungan mereka sendiri.
Anda bisa lakukan pengecekan keuangan anak secara berkala dan berdiskusi soal proyeksi keuangan dan tujuan finansial anak di masa mendatang.
Tekankan pada anak bahwa menabung tidak harus dalam jumlah besar. Justru, menabung lebih bagus dimulai dengan nominal kecil namun rutin.
Salah satu produk tabungan yang cocok untuk anak yang ingin menabung adalah Tabungan Sikaya. Setoran awal dan setoran bulanan ringan, cocok untuk anak muda yang baru mencoba mulai menabung.
Mau buka tabungan Sikaya? Klik di sini ya! https://bprlestari.com/tabungan/sikaya
---
Download Booklet GRATIS tentang Resolusi Keuangan untuk 2024 yang lebih baik di link berikut
DownloadKebutuhan rumah tangga memang beragam sekali jenisnya. Seringkali ada kebutuhan dengan nominal besar tidak bisa dibeli secara cash seperti renovasi rumah, membeli mobil, atau bahkan membeli rumah.... Selengkapnya
Dilansir dari kumparan.com, biaya pendidikan di Indonesia tercatat selalu mengalami peningkatan hingga 15% setiap tahunnya. Bayangkan, jika tahun ini biaya SPP seorang anak di bangku SMA adalah... Selengkapnya
Pemulihan pariwisata Bali pasca pandemi mulai menemukan titik terang. Data di Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa per Desember 2022, angka wisatawan mancanegara yang datang ke Bali tercatat... Selengkapnya