Chat dengan kami disini
Budaya Bali memang unik dan memiliki ciri khasnya sendiri, sehingga menarik untuk ditelusuri lebih jauh. Salah satu keunikan budaya Bali terletak pada penempatan bangunan dalam rumah adat yang dikenal dengan Asta Kosala Kosali. Asta Kosala Kosali sendiri bisa dikatakan sebagai fengshui menurut umat Hindu Bali. Hal ini dipercaya dapat menghindari malapetaka, gangguan magis, dan membuat keluarga yang tinggal di rumah tersebut bisa bahagia.
Penasaran kan seperti fengshui ala Umat Hindu Bali ini? Yuk simak penjelasannya!
Ada 9 bagian penting dalam rumah adat Bali. Ini dia penjelasan 9 bagian rumah adat Bali atau yang dikenal dengan Asta Kosala-Kosali.
Angkul-angkul atau dikenal juga dengan Kori adalah sebutan untuk pintu gerbang saat memasuki rumah adat Bali. Pintu gerbang tradisional ini dibangun dengan memperhatikan unsur estetika, magis, dan keamanan. Angkul-angkul dianggap sebagai pintu gerbang untuk menutup rumah dari segara hal negatif baik secara sekala ataupun niskala.
Mrajan atau disebut juga dengan Sanggah adalah tempat beribadah bagi keluarga Hindu Bali. Setiap rumah pasti memiliki Merajan atau Sanggahnya sendiri dan hanya orang yang memiliki ikatan keluarga baik melalui ikatan darah atau ikatan perkawinan yang boleh bersembahyang di sanggah tersebut. Pembangunan merajan atau sanggah tidak bisa sembarangan, harus dibangun mengikuti arah mata angin yaitu berada di antara Utara dan Timur pekarangan rumah.
Corak kehidupan masyarakat Bali zaman dahulu sangat identik dengan pertanian. Tidak heran, hingga saat ini tradisi Subak atau organisasi yang bergerak di bidang manajemen pengairan lahan pertanian secara tradisional masih dilakukan. Lumbung pun menjadi salah satu bangunan penting dalam rumah adat Bali. Lumbung menjadi tempat menyimpan makanan dan hasil panen untuk dimanfaatkan selama musim kemarau. Hal inilah yang mendasari Lumbung selalu berada berdekatan dengan dapur. Namun, di zaman modern seperti saat ini, lumbung sendiri sudah tidak banyak digunakan. Fungsinya kini dilebur dengan pawaregan atau dapur.
Pawaregan atau dapur adalah bagian rumah yang sangat penting. Umat Hindu dipercaya harus masuk ke dapur terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam rumah atau bangunan utama. Tujuannya untuk menetralisir energi negatif yang dibawa dari luar rumah. Dapur dalam rumah Adat Bali biasanya ditempatkan di bagian selatan rumah.
Sejak zaman dahulu, masyarakat Bali telah melakukan beragam upacara sehingga mereka memerlukan bangunan khusus sebagai tempat upacara. Bale Dangin adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat upacara adat tersebut. Bangunan ini biasanya berada di bagian timur pekarangan rumah. Ciri khas Bale Dangin terletak pada tiangnya yang berjumlah 12 tiang.
Bale Daja juga dikenal dengan Bale Manten yang berfungsi untuk tempat tidur kepala keluarga, serta anak gadis yang tinggal di rumah adat Bali tersebut. Bangunan ini juga difungsikan untuk pasangan yang baru menikah.
Bale Dauh biasanya berfungsi untuk tempat tidur anak laki-laki. Bangunan satu ini juga terkadang difungsikan sebagai tempat diadakannya pertemuan.
Disebut Bale Sekapat karena tiangnya yang berjumlah empat (kapat- dalam Bahasa Bali). Bangunan ini digunakan sebagai gazebo tempat bersantai bagi keluarga yang tinggal di rumah adat Bali.
Hingga saat ini, model rumah adat Bali dengan konsep Asta Kosala Kosali ini masih terus digunakan. Meski model rumah ini membutuhkan lahan yang luas karena perlu membangun banyak bangunan, tapi bagi umat Hindu Bali, model rumah satu ini dipercaya dapat membawa kedamaian dan ketentraman bagi penghuninya.
Apalagi kalau rumah tersebut, dipenuhi dengan banyak tanaman bunga lokal seperti kamboja, kenanga, atau cempaka, membuat suasana rumah semakin nyaman.
Ingin punya rumah dengan konsep ala rumah adat Bali tapi terkendala biaya? Tenang! Ada KPR Lestari yang bisa bantu wujudkan rumah impian Anda. Dengan bunga mulai 8,75% dan jangka waktu hingga 20 tahun, Anda bisa segera wujudkan rumah impian Anda.
Yuk ajukan KPR Lestari sekarang!
Di bulan Maret 2022 ini, BPR Lestari melalui #LestariAjegBali berkesempatan untuk berkolaborasi dengan generasi muda dalam melestarikan budaya Bali. Kali ini, melalui program Lestari... Selengkapnya
Grafik harga emas batang setiap tahunnya mengalami pertumbuhan yang signifikan. Emas batang juga dikenal sebagai aset safe haven. Safe haven adalah aset yang diharapkan nilainya tetap atau... Selengkapnya
Melanjutkan misi ajeg budaya Bali, BPR Lestari mendukung teruna teruni dari ST Dharma Putra, Br. Beraban Denpasar untuk semakin giat melakukan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan... Selengkapnya