Chat dengan kami disini
Di penghujung tahun 2016 ini, BPR Lestari kembali mebanjar dengan Br. Gunung Desa Peguyangan Kaja Denpasar Utara melalui program Lestari Mebanjar, dengan mengadakan dharma wacana yang membahas pelaksanaan yadnya sebagai media pendidikan. Acara yang menjadi salah satu rangkaian Odalan yang bertepatan dengan Tumpek Wayang ini diselenggarakan pada Kamis (29/12). Dengan materi bahasan "Pelaksanaan Yadnya Sebagai Sarana Pendidikan" yang disampaikan oleh Ida Bagus Putu Sudarsana dari PHDI Provinsi Bali, BPR Lestari dan pihak banjar berharap agar masyarakat lebih memahami ajaran agama Hindu dalam kegiatan yadnya.
"Warga Br. Gunung bersyukur dengan dihadirkannya narasumber untuk membahas pelaksanaan yadnya dalam kehidupan sehari-hari. Saya mewakili warga banjar sangat berterimakasih kepada BPR Lestari yang telah setia mendukung kegiatan-kegiatan banjar sekitar kantornya dan pada akhir tahun ini banjar kami mendapat gilirannya" ungkap Ketut Suwitra, Kelian Adat Br. Gunung. Karena pada dasarnya setiap lapisan masyarakat harus diberikan edukasi mengenai ajaran agama Hindu, sehingga pemahaman masyarakat tidak keliru.
Ratusan krama banjar dan pengempon Pura Segara Rupek sangat antusias mendengarkan dharma wacana yang disampaikan oleh narasumber. "Kami menyadari bahwa keberadaan kantor – kantor BPR Lestari tidak lepas dari peran serta dan bantuan dari masyarakat sekitar. Sehingga kami merasa perlu untuk berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat yang berada dalam lingkungan kantor kami. Dharma wacana ini yang merupakan salah satu kegiatan Lestari Mebanjar" kata Erry Yoga Sugama, Marketing Communications Manager BPR Lestari.
Lestari Mebanjar ini merupakan salah satu realisasi misi BPR Lestari yaitu #MakeanImpact bahwa BPR Lestari ingin membawa pengaruh positif dan berpengaruh untuk masyarakat, dimulai dari masyarakat sekitar kantornya. Semoga di tahun-tahun berikutnya BPR Lestari dapat meningkatkan partisipasinya dengan tetap mendukung kegiatan yang berkenaan dengan kegiatan banjar sekitar kantor-kantor dan pihak banjar tidak segan untuk menghubungi kami"tutup Erry Yoga.
Mengelola keuangan tidak sebatas mengatur pemasukan dan pengeluaran, tapi juga mengelola cicilan dan utang secara bijak. Kenapa harus bijak? Karena, kalau kita tidak bijak bisa saja... Selengkapnya
Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan permohonan uji materiil Pasal 12A ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang diajukan... Selengkapnya
Kehidupan di masa pandemi membuat kita mulai memutar otak dan memasang strategi baru untuk mengelola keuangan pribadi ataupun keluarga. Kondisi yang serba tidak pasti sekarang dan nanti... Selengkapnya
